02 April, 2017

Perbedaan 3 Teori Modernisasi Menurut Para Ahli

TEORI MODERNISASI Menurut 3 Para Ahli : 

Teori David McCleland: Dorongan Berprestasi atau n-Ach (need for achievment) David McCleland adalah seorang ahli psikologi sosial. Teori modernisasi David McCleland ini menekankan pada aspek-aspek psikologi individu. Bagi McCleland, dengan mendorongnya proses pembangunan berarti membentuk manusia wiraswasta dengan n-Ach yang tinggi. Kalau manusia wiraswasta ini dapat dibentuk dalam jumlah yang banyak, maka proses pembangunan dalam masyarakat tersebut dapat terlaksana dengan baik.

Teori Alex Inkeles 
Teori modernisasi Alex Inkeles menekankan tentang lingkungan material dalam hal ini lingkungan pekerjaan. Teori pada dasarnya berbicara tentang pentingnya faktor manusia sebagai komponen penting penopang pembangunan dalam hal ini manusia modern. Kedua tokoh ini mencoba memberikan ciri-ciri dari manusia modern, seperti : keterbukaan terhadap pengalaman dan ide baru, berorientasi ke masa sekarang dan masa depan, punya kesanggupan merencanakan, percaya bahwa manusia bisa menguasai alam. Keduanya beranggapan, bahwa bagaimanapun juga manusia bisa diubah secara mendasar setelah dia menjadi dewasa, dan karena itu tidak ada manusia yang tetap menjadi tradisional dalam pandangan dan kepribadiannya hanya karena dia dibesarkan dalam sebuah masyarakat yang tradisional. Artinya, dengan memberikan lingkungan yang tepat, setiap orang bisa diubah menjadi manusia modern setelah dia mencapai dewasa.

Teori W.W. Rostow : Lima Tahap Pembangunan
W.W. Rostow adalah seorang ahli ekonomi, perhatiannya bukan hanya pada masalah ekonomi dalam arti sempit tetapi juga meluas pada masalah sosiologi dalam proses pembangunan, meskipun titik berat analisisnya masih tetap pada masalah ekonomi. Teori modernisasi Rostow mengatakan bahwa pembangunan merupakan proses yang bergerak dalam sebuah garis lurus, yakni dari masyarakat yang terbelakang ke masyarakat yang maju. Untuk menuju ke proses ini maka rostow membaginya menjadi lima tahap, yaitu :
a. Masyarakat tradisional
Perlunya penguasaan ilmu pengetahuan agar kehidupan dan kemajuan masyarakat dapat berkembang.
b. Prakondisi untuk lepas landas
Proses ini memerlukan adanya campur tangan dari luar atau masyarakat yang sudah maju. Dengan campur tangan dari luar ini maka mulai berkembang ide pembaharuan.
c. Lepas landas
Periode ini akan ditandai dengan tersingkirnya hambatan-hambatan yang menghalangi proses pertumbuhan ekonomi.
d. Bergerak ke kedewasaan
Periode ini ditandai perkembangan industri yang sangat pesat dan memantapkan posisinya dalam perekonomian global. Barang-barang yang tadinya di inpor, sekarang dapat diproduksi di dalam negeri. Yang diproduksikan bukan hanya terbatas pada barang konsumsi tetapi juga barang modal.
e. Zaman konsumsi masal yang tinggi
Pada periode ini konsumsi tidak lagi terbatas pada kebutuhan pokok untuk hidup, tetapi akan meningkat ke kebutuhan yang lebih tinggi. Produksi industri akan berubah, dari kebutuhan dasar menjadi kebutuhan barang konsumsi yang tahan lama. Pada titik ini pembangunan sudah merupakan sebuah proses yang berkesinambungan, yang bisa menopang kemajuan secara terus menerus.

Perbedaan ketiga Teori Modernisasi yang di kemukakan oleh 3 para ahli (David McCleland, Alex Inkeles, dan W.W. Rostow) 
Dalam 3 Teori Modernisasi yang di kemukakan oleh 3 para ahli yaitu David McCleland, Alex Inkeles, dan W.W. Rostow. Ketiganya memiliki makna dan tujuan yang sama yaitu untuk pembangunan dalam masyarakat. Namun ketiganya juga memiliki perbedaan akan penekanan dalam setiap definisi dalam setiap teorinya. 
Teori David McCleland menekankan pada aspek-aspek psikologi individu artinya bahwa manusia cenderung termotivasi atau memiliki dorongan untuk berkerja lebih baik apabila mendapat n-Achievement (Penghargaan). 
Teori Alex Inkeles menekankan tentang lingkungan. Kondisi lingkungan seperti pengalaman, referensi, dan media yang diperoleh sangat berpengaruh pada manusia sebagai penopang pembangunan. Bila lingkungannya sangat mendukung maka setiap orang bisa diubah menjadi manusia modern setelah dia mencapai dewasa.
Sedangkan Teori W.W. Rostow menitikberatkan pada ekonomi pembangunan dan ditekankan pada keseluruhan proses di mana masyarakat berkembang dari suatu tahap ke tahap selanjutnya. Faktor ekonomi sangat berpengaruh pada pembangunan masyarakat. 

Sumber : http://www.perpusku.com/2016/05/6-teori-teori-modernisasi.html?m=1

05 Maret, 2017

Pembangunan Nasional, Dari Kita, Oleh Kita, Untuk Kita



"Welcome Back! Serunyaaa sekarang udah jadi Mahasiswa”

Hi readers!!!
Udah lama banget yaa saya gak nulis kabar-kabar terupdate tentang dunia entertainment, maupun perjalanan karir saya yang biasanya menjadi topik utama dalam blog saya ini. (KABAR BINTANG) Ya, memang ketika tahun belakangan ini saya lama tidak mengisi blog saya, ada banyak hal yang saya lakukan. Selain tetap memilih untuk menekuni dunia entertainment dengan kembali berkiprah di industri musik dangdut, saat ini saya juga tengah melanjutkan pendidikan saya di salah satu Universitas swasta terhits di Jakarta yaitu di Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama). Menjadi Mahasiswa Ilmu Komunikasi adalah salah satu impian saya sejak dulu saat saya duduk di bangku SMP, pada saat itu saya yakin sekali dengan mengambil Jurusan Ilmu Komunikasi saya akan mendapatkan banyak bekal mengenai dunia komunikasi yang dimana komunikasi tentunya sangat berkorelasi dengan passion saya di dunia entertainment.     


       So guys, kali ini saya tidak akan membahas tentang kabar-kabar pelaku hiburan, aktor, penyanyi atau semacamnya seperti tulisan-tulisan saya sebelumnya, namun saya akan sedikit sharing kepada kalian tentang Pembangunan Nasional yang dimana pembahasan ini juga menjadi tugas dari salah satu mata kuliah saya. Sebelumnya, kalian tau gak sih? Pembangunan Nasional itu untuk siapa ya? dan Siapakah yang harus berperan dalam Pembangunan Nasional? Pembangunan nasional sejatinya adalah upaya untuk meningkatkan seluruh aspek kehidupan masyarakat, bangsa dan negara yang sekaligus merupakan proses pengembangan keseluruhan sistem penyelenggaraan negara untuk mewujudkan Tujuan Nasional. Dalam pengertian lain, pembangunan nasional dapat diartikan merupakan rangkaian upaya pembangunan yang berkesinambungan dan meliputi seluruh kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara untuk mewujudkan Tujuan Nasional.
       Pelaksanaan pembangunan sendiri mancakup aspek kehidupan bangsa, yaitu aspek politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan secara berencana, menyeluruh, terarah, terpadu, bertahap dan berkelanjutan untuk memacu peningkatan kemampuan nasional dalam rangka mewujudkan kehidupan yang sejajar dan sederajat dengan bangsa lain yang lebih maju. Oleh karena itu, sesungguhnya pembangunan nasional merupakan pencerminan kehendak untuk terus menerus meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat Indonesia secara benar, adil, dan merata, serta mengembangkan kehidupan masyarakat dan penyelenggara negara yang maju dan demokratis berdasarkan Pancasila. kita akan diarahkan pada suatu persepsi dimana masyarakat akan mengalami suatu kemajuan dalam semua bidang secara nasional dan menyeluruh. 

     
        Lalu siapakah yang harus berperan dalam hal ini? Menurut saya pribadi Pembangunan Nasional dapat dimulai oleh kita sendiri. Sebagai Mahasiswa, dengan kita mampu untuk menjalankan pendidikan sampai tingkat Universitas, hal itu sudah dapat menjadi bekal dari kita untuk turut berperan dalam pembangunan nasional khususnya dalam aspek pendidikan. Bagi saya kemajuan pendidikan merupakan pintu utama dari suatu kesejahteraan masyarakat. Indonesia sudah sangat kaya akan sumber daya alam dan budayanya, bila di dukung dengan sumber daya manusia yang baik maka sumber daya alam yang sudah ada akan lebih terolah dengan baik, dan otomatis hal itu akan berkesinambungan dengan aspek – aspek lainnya.

        Pembangunan nasional dari kita, oleh kita dan untuk kita saya rasa adalah kata yang tepat untuk kondisi negara Indonesia saat ini yang dimana bila tidak dari kita sendiri yang memulai lalu siapa lagi? Membangun kesadaran akan pentingnya pendidikan harus mulai ditanamkan sejak dini agar dapat menghasilkan generasi – generasi yang baik, cerdas dan berkualitas karena ketika suatu negara dapat dikatakan maju dan berkembang tentunya yang dapat menikmati adalah generasi – generasi muda tersebut yang mau bekerja keras lebih dulu untuk negaranya.